Kamis, 12 Maret 2009

spatial pattern

SPATIAL PATTERN dalam KONTEKS “Kampus UKDW Jogjakarta”

  1. Physical Elemen :

Physical elemen atau elemen fisik sangat tergantung pada keunikan dari bangunan tersebut. Khususnya kita akan melihat elemen fiisik dari UKDW. Secara fisik, baik itu lantai, dinding, plafond dan ornamen lainnya, memiliki keserasian dan konsekuensi dalam hal warna. Warna yang paling dominan di UKDW adalah coklat dan putih.

  1. Perseption :

Hal ini sangat terkait dengan masalah persepsi yang menghuni maupun yang mengenalnya. Misalnya : bahwa UKDW adalah kampusnya oran-orang Kristen, UKDW adalah kampusnya calon-calon pendeta.

  1. Activity :

Aktivitas yang paling utama adalah belajar mengajar. Namun tidak menutup kemungkinan juga ada kegiaan yan dapat dilakukan di sana yakni pameran karya masiswa tiap tahunnya, seminar, kebaktian.


  1. Time :

Time atau waktu itu terkait dengan kapan ruang dan tempat itu tercipta dan dapat bertahan eksistesinya. Proses blajar mengajar dapat dilakukan dari pagi hingga malam hari. Tergantung dengan jadwal yang sudah dibuat sedemikian rupa.




Kritikan untuk salah satu bangunan UKDW yakni ruang AGAPE. Bangunan ini memang terkenal sekali dengan kemewahannya. Banyak image yang kurang pas dengan bangunan ini karena bangunan ini tidak mencerminkan fungsinya yakni sebagai tempat proses blajar mengajar. Bangunan ini lebih mirip seperti apartemen atau hotel.

Kamis, 19 Februari 2009

adaptasi jogja dalam menghadapi global warming 2020

Bumi kita dari hari kehari semakin memprihatinkan. Banyaknya bencana alam yang terjadi dalam tiap bulannya selalu mengalami peningkatan. Entah itu gempa bumi, longsor maupun banjir. Ini semua disebabkan karena banyaknya tingkat pernebangan hutan. Hilangnya penghijauan tersebut dapta berakibat serius pada lapisan atmosphere bumi. Belum lagi efek rumah kaca dan asap kendaraan yang terus meningkat.


Dengan melihat keadaan yang demikian, kita perlu memikirkan bagaimana agar bumi kita dapat terselamatkan. Kita dapat memulainya dari daerah kita sendiri yakni jogjakarta. Kita harus dapat mengantisipasi sesuatu yang buruk yang dapat terjadi di jogjakarta ini untuk 11 tahun kedepan tetaptnya pada tahun 2020.

Jogja yang dulu terkenal adem kini menjadi panas. Sebagai arsitek, kita perlu memikirkan design bangunan yang ramah lingkungan. Misal dengan membuat atap bangunan yang penuh dengan tanaman. Tanaman tersebut selain dapat mengurangi global warming tapi juga dapat meningkatkan estetika bangunan. Tidak hanya pada atap, tapi juga pada dinding bagian luar yang dapat membuat suasana hati kitapun semakin sejuk.