Kamis, 19 Februari 2009

adaptasi jogja dalam menghadapi global warming 2020

Bumi kita dari hari kehari semakin memprihatinkan. Banyaknya bencana alam yang terjadi dalam tiap bulannya selalu mengalami peningkatan. Entah itu gempa bumi, longsor maupun banjir. Ini semua disebabkan karena banyaknya tingkat pernebangan hutan. Hilangnya penghijauan tersebut dapta berakibat serius pada lapisan atmosphere bumi. Belum lagi efek rumah kaca dan asap kendaraan yang terus meningkat.


Dengan melihat keadaan yang demikian, kita perlu memikirkan bagaimana agar bumi kita dapat terselamatkan. Kita dapat memulainya dari daerah kita sendiri yakni jogjakarta. Kita harus dapat mengantisipasi sesuatu yang buruk yang dapat terjadi di jogjakarta ini untuk 11 tahun kedepan tetaptnya pada tahun 2020.

Jogja yang dulu terkenal adem kini menjadi panas. Sebagai arsitek, kita perlu memikirkan design bangunan yang ramah lingkungan. Misal dengan membuat atap bangunan yang penuh dengan tanaman. Tanaman tersebut selain dapat mengurangi global warming tapi juga dapat meningkatkan estetika bangunan. Tidak hanya pada atap, tapi juga pada dinding bagian luar yang dapat membuat suasana hati kitapun semakin sejuk.